Skip to main content

Mari Mengenal Istilah Bocah Sukerta

Jumpa lagi Dulur :)

Apa kabarnya? Semoga Gusti Allah selalu memberi keselamatan dan kesehatan bagi Anda semua.

Saya mau membagikan tulisan mengenai Bocah Sukerta.

Menurut kepercayaan orang Jawa, ada istilah Bocah Sukerta yang berarti seorang anak atau bocah bisa selamat dan hidup harus diruwat dengan slametan, sesaji dan mengadakan pentas wayang kulit dengan lakon "Murwa kala".

Jika sudah diruwat, bocah sukerta tadi bisa tidak menjadi mangsa Bathara Kala sehingga bisa selamat hidupnya. Boleh percaya, boleh tidak ya :) , saya hanya membagikan sebuah pengetahuan di sini.

Nama-nama bocah sukerta:

1. Bocah ontang-anting : anak laki-laki satu-satunya / tunggal tidak punya saudara
2. Bocah unting-unting : anak perempuan satu-satunya / tunggal tidak punya saudara
3. Bocah uger-uger lawang : anak dua bersaudara lelaki semua
4. Bocah kembang sepasang : anak dua bersaudara perempuan semua
5. Bocah Cukul Dhulit : anak tiga bersaudara perempuan semua
6. Bocah gotong mayit : anak tiga bersaudara laki-laki semua
7. Bocah saka panggung : anak empat bersaudara laki-laki semua
8. Bocah sarimpi : anak empat bersaudara perempuan semua
9. Bocah pandhawa : anak lima bersaudara laki-laki semua
10. Bocah pancagati : anak lima bersaudara perempuan semua
11. Bocah kedhana-kedhini : anak dua bersaudara laki-laki dan perempuan
12. Bocah sendhang kapit pancuran : anak tiga bersaudara, dua laki-laki satu perempuan. Anak perempuan di tengah ( laki-laki-perempuan-laki-laki)
13. Pancuran kapit sendhang : anak tiga bersaudara, dua perempuan satu laki-laki. Anak laki-laki di tengah (perempuan-laki-laki-perempuan)
14. Bocah kembar : anak kembar
15. Bocah dhampit : anak kembar laki-laki dan perempuan
16. Bocah gondhang kasih : anak kembar beda warna kulit
17. Bocah ipil-ipil : anak lima, satu perempuan empat laki-laki
18. Bocah podangan : anak lima, satu laki-laki empat perempuan
19. Bocah jempina : anak lahr sebelum waktunya
20. Bocah julung caplok : anak lahir bersamaan dengan terbenamnya matahari
21. Bocah julung kembang : anak lahir bersamaan dengan terbitnya matahari
22. Bocah julung sungsang : anak lahir di tengah hari

Setelah membaca macam-macam bocah sukerta di atas, kira-kira Anda masuk yang mana hehehe ( tanpa harus percaya dengan kepercayaannya ya).

Salam hormat buat semua ;)

Comments

Popular posts from this blog

Apa Itu Kalawarti dan Ariwarti?

Jumpa lagi Dulur, para pecinta Bahasa Jawa :) Terima kasih atas atensi Dulur-Dulur semua yang merasa memiliki bahasa ini. Kali ini saya akan membahas tentang Kalawarti dan Ariwarti. Kalawarti yaitu surat kabar berbahasa Jawa yang diterbitkan tidak setiap hari. Sedangkan Ariwarti adalah surat kabar berbahasa Jawa yang terbit setiap hari. Kalawarti dan Ariwarti menjadi alat untuk menghidupkan dan melestarikan kesusastraan Jawa karena banyaknya karya sastra Jawa yang dikutip di dalamnya. Oleh karena itu, pada angkatan tahun 50-an, juga disebut sebagai sastra majalah. Menurut waktu terbitnya, kalawarti/ariwarti bisa dinamakan antara lain : dwikala (terbit dua kali sebulan), saptawarti (surat kabar mingguan), dasawarti (terbit setiap sepuluh hari), candrawarti (surat kabar bulanan) dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh-contoh Kalawarti dan Ariwarti yang pernah terbit : Kejawen (1926) Bromartani (1885) Jurumartani (1886) Dharmo Kondho (1899) Retno Dunilah (

Contoh Percakapan Dalam Bahasa Jawa

Wah, sudah lama ni saya tidak update posting di blog ini karena kesibukan di luar online. Sebelumnya saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri / Sugeng Riyadi 1433 H untuk sedulur-sedulur muslim semua di seluruh dunia walaupun sudah terlambat beberapa hari heheheehhe :). Ok lanjut... Kali ini saya ingin menulis beberapa contoh percakapan dalam bahasa Jawa . A : Piye Kabare? (Apa kabar?) B : Apik. Hla kowe piye? (Baik. Lha kamu bagaimana?) A : Aku ya apik. Wah, wis suwe ora ketemu ki. Kangen rasane karo kanca. ( Aku juga baik. Wah, sudah lama tidak ketemu nih. Kangen rasanya sama teman). B : Saiki kowe wis nyambut gawe apa durung? (Sekarang kamu sudah kerja apa belum?) A : Aku durung nyambut gawe isih nganggur. Hla kowe piye? (Aku belum kerja masih nganggur. Lha kamu bagaimana?) B : Alhamdulillah, aku wis oleh gawean. Ya wis ayo mangan bareng ning warung mi ayam kae. Tak traktir tenang wae.(Alhamdulillah, aku sudah dapat kerja. Ya udah makan bareng di warung mi ayam itu y